Berita: Kolosal Seni Angkatan 25 MAN 4 Jakarta

Jakarta – Setelah 2 tahun kegiatan online, MAN 4 Jakarta kembali menggelar acara seni akbar secara offline. Penampilan kolosal ini telah sukses dilaksanakan pada 18 Agustus 2022. Pertunjukan ini  merupakan bagian dari projek yang bertujuan untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila yang di  persembahkan oleh 375 siswa/i kelas X Angkatan 2025 MAN 4 Jakarta yang bertema ‘Bhinneka Tunggal  Ika’ dengan judul ‘Sendratari Globalisasi Budaya dan Moderasi Beragama’.

Pertunjukan kolosal ini diproduseri oleh bapak Ama Gusti Azis mulai dari konsep, formasi, serta  pembagian peran dan tentunya dengan kerjasama koordinator dari setiap kelas X. Penampilan ini dikemas dengan menggabungkan berbagai macam bidang seni, mulai dari seni musik, drama, seni tari, serta seni lukis.

Dalam bidang seni musik terdiri dari anggota band, yaitu pemain drum, pemain bass, pemain gitar elektrik,  pemain keyboard, pemain perkusi dan vokalis. Sedangkan pemusik terdiri dari pemain recorder, pianika,  dan gitar akustik. Seluruh pemusik ikut serta dalam 2 lagu yaitu ‘Kembali ke Sekolah’ oleh Sherina dan  ‘Pelajar Pancasila’ karya Eka Gustiwana dan Kikan Namara. 

Pertunjukan tari dibagi menjadi tiga penampilan berbeda, pada pembukaan acara diawali dengan pertunjukan tari kreasi dari penari tim 1 dengan lagu ‘Kembali ke Sekolah’ oleh Sherina yang menggambarkan keceriaan sebagai pembuka  awal acara. 

Pemain drama menampilkan pertunjukan dengan tema ‘Awal Masuk Sekolah’. Menceritakan kesan hari pertama sekolah offline di MAN 4 Jakarta, dengan berbagai unsur tokoh, latar, dan karakter yang berbeda.  

Pada pertengahan drama disusul dengan penari tim 2 yang membawakan tarian tradisional ‘Lenggang Nyai’. Tarian ini  berasal dari Betawi dani banyak dipentaskan dalam berbagai jenis acara seperti acara kesenian, acara adat, penyambutan tamu penting, acara peresmian, dan festival budaya.

Sedangkan penari tim 3 membawakan tiga tari tradisional yang di sudah dikreasikan dan diiringi lagu  utama ‘Pelajar Pancasila’ karya Kikan Namara dan Eka Gustiwana. Tarian pertama yaitu Tari Enggang  berasal dari Kalimantan, kemudian tarian kedua yaitu Tari Manuk Rawa yang merupakan tari  khas Bali, dan dilanjutkan Tari Zapin yaitu tari tradisional dari Melayu. 

Pada puncaknya, seluruh siswa angkatan 25 yang berjumlah 375 orang membentuk sebuah lingkaran besar untuk menampilkan Tari Kecak dengan satu orang penari di tengah menarikan Tarian Bali.

Akhir pertunjukan kolosal ditutup dengan pameran hasil karya kanvas dari bidang seni lukis, dengan mengambil tema lingkungan MAN 4 Jakarta. 

Gabungan dari seluruh siswa/i yang berlatar berbeda dan kolaborasi berbagai bidang seni ini memiliki  tujuan yang sama sehingga dapat menghasilkan pertunjukan seni yang spektakuler. Hal itu  menggambarkan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, walaupun memiliki perbedaan tetapi  tetap dapat mencapai tujuan bersama. 

Oleh: Aliyya Raida Fauzan

Comments